Tehnik Aikido
Berbeda dengan beladiri pada umumnya yang lebih mengutamakan pada latihan kekuatan fisik dan kecepatan, Aikido lebih mendasarkan latihannya pada penguasaan diri dan kesempurnaan teknik. Teknik-teknik yang digunakan dalam Aikido kebanyakan berupa teknik elakan, kuncian, lemparan yang tampak sama dengan bantingan. Di banyak perguruan aikido, teknik-teknik pukulan maupun tendangan dalam praktiknya jarang digunakan atau malah dihilangkan. Sebenarnya teknik pukulan dan tendangan di dalam aikido tidak dikenal sedemikian sempitnya, sehingga terdapat istilah "atemi", sebagai suatu cara untuk menggunakan segala kemungkinan seluas-luasnya dalam mendaya gunakan tubuh untuk memukul-menendang dan setaranya (termasuk menggunakan dahi, siku, lutut dan lainnya). Walaupun demikian, dengan berbagai alasan teknik atemi ini cenderung ditinggalkan atau dihilangkan oleh banyak perguruan aikido.
Keunikan aikido adalah geraknya yang hampir tidak pernah mundur dalam mengatasi berbagai jenis serangan. Gerakannya cenderung melingkar dibandingkan lurus-lurus. Di dalam konsep gerak inilah kita akan banyak memahami secara nyata falsafah aikido dalam artian sebenarnya. Banyak orang tertarik belajar aikido dimulai karena ketertarikannya pada falsafahnya yang cukup tinggi. Tetapi, uniknya justru terletak pada kesinambungan pemahaman antara seorang praktisi dengan seorang filsuf. Sehingga, saran setiap guru aikido kepada mereka yang ingin mengetahui aikido secara cermat adalah dengan "latihan".
Falsafah yang mendasari Aikido, yaitu kasih dan konsep mengenai ki, membuat Aikido menjadi suatu seni beladiri yang unik. Secara umum Aikido dapat digolongkan sebagai beladiri kuncian dan pergumulan (Inggris: grappling).
Aikido tidak mengenal sistem kompetisi atau pertandingan, seperti beladiri pada umumnya untuk tujuan pemasyarakatannya. Namun cara yang dipergunakan aikido untuk memasyarakatkan dirinya adalah dengan sistem embukai atau sejenis peragaan dalam seni gerak bela diri.
Hingga saat ini Aikido juga memiliki banyak cabang "teknik" (Jepang: waza; Inggris: style) yang juga memperkaya teknik-teknik yang tidak meninggalkan teknik dasarnya, lebih menekankan teknik-tekniknya kepada kecepatan dalam mengatasi serangan lawan.
Sistem Tingkatan
Sistem tingkatan yang harus dilalui oleh seorang praktisi Aikido hampir sama dengan yang digunakan oleh seni beladiri asal Jepang lainnya, yaitu sistem Kyu (mudansha, tidak memiliki dan) untuk tingkat dasar dan Shodan (yūdansha, memiliki dan = ahli) untuk tingkat mahir.
Praktisi yang berada di tingkat kyu 6 sampai kyu 4 menggunakan tanda berupa sabuk yang berwarna putih, sementara praktisi yang mencapai tingkatan kyu 3 sampai 1 menggunakan sabuk berwarna cokelat. Adapula dojo yang menerapkan sabuk kyu 6 sampai 1 tetap berwarna putih. Shodan adalah tingkatan yang selanjutnya; praktisi yang mencapai tingkatan ini ditandai dengan sabuk yang berwarna hitam serta aksesoris tambahan berupa celana panjang bernama hakama. Celana seperti ini biasa dipakai oleh para samurai pada zaman dahulu.
Orang yang berlatih Aikido disebut dengan Aikidoka (合気道家). Tempat berlatih Aikido disebut Aikido Dojo (道場). Di dalam latihan Aikido terdapat seragam atau pakaian yang di gunakan ketika latihan. Pakaian ini dalam bahasa Jepang disebut Aikidogi (合気道着 atau 合気道衣), Namun pada umumnya para pengguna pakaian ini menyebutnya dengan nama Gi atau Dogi.
Uwagi ( 上衣 )
Uwagi ( 上衣 ) atau pakaian putih lengan panjang/ Jaket putih/ Pakaian atas merupakan pakaian tradisional jepang yang digunakan oleh seorang Aikidoka ketika berlatih Aikido.
Zubon ( ズボン )
Zubon ( ズボン ) merupakan celana panjang bawahan yang biasa digunakan oleh para martial artist tradisional Jepang untuk berlatih beladiri. Hampir semua beladiri Jepang menggunakan Zubon ( ズボン ) sebagai celana bawahannya termasuk juga Aikido.
Obi ( 帯, おび )
Obi ( 帯, おび ) pada Aikido berbeda dengan Obi yang biasa digunakan masyarakat Jepang pada umumnya. Obi yang dimaksud disini adalah Obi Aikido yaitu sabuk yang dikenakan oleh para Aikidoka ketika berlatih AIkido. Warna Obi ini berbeda pada setiap tingkatan seorang Aikidoka.
Hakama ( 袴 )
Hakama (袴) merupakan salah satu pakaian tradisional Jepang yang merupakan bagian dari pakaian Samurai. Hakama dipakai di Aikido sebagai bagian dari tradisi (sebagian besar sekolah dari) Aikido. Hakama digunakan oleh seorang Aikidoka dimulai dari tingkatan sabuk hitam bagi pria dan bagi wanita dapat menggunakannya lebih awal.
Senjata Dalam Aikido
Walaupun ada beberapa peralatan atau senjata dalam latihan Aikido, namun secara umum Aikido dikenal sebagai teknik tangan kosong (taijutsu). Namun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa Aikido didasari oleh gerakan kenjutsu atau ilmu pedang. Dahulu orang berlatih ken (pedang), jo (tongkat), atau senjata lain untuk membunuh atau melukai lawan mereka. Dalam Aikido, ken atau jo digunakan hanya untuk membentuk semangat dari suatu gerakan, teknik yang sempurna, dan harmonisasi.
Bila seorang Aikidoka memegang ken, jo, atau senjata lain, itu tidak berarti ia boleh menggunakannya untuk melukai atau membunuh seseorang. Seorang Aikidoka harus tetap dapat melakukan taijutsu sehingga lawannya tidak terluka. Aikido menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan. Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi “mengarahkan” serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.
Bokken / Bokuto / Pedang Kayu
Ken berarti pedang. Banyak pusat pelatihan yang mengajarkan teknik bersenjata, yaitu aiki-jo dan aiki-ken. Juga ada kata tunggal dengan jo, dan latihan berpasangan dengan jo dan bokken. Pada aliran aikido tertentu, latihan berpasangan dengan bokken dalam kata yang diturunkan dari aliran tua merupakan hal umum. Beberapa ahli aliran ini mengembangkan sendiri sistem beladiri senjata, seperti aikido dua pedang dari Mitsugi Saotome.
Jo / Tongkat Kayu
Jo atau tongkat biasanya digunakan untuk berlatih berpasangan dalam pertarungan bersenjata atupun latihan tangan kosong melawan tongkat (jo dori).
Tanto / Pisau Kayu
Tanto atau pisau seringkali digunakan dalam Aikido untuk berlatih menghadapi serangan atau lawan yang menggunakan pisau. Istilah "Tori" atau "Dori" biasa digunakan dalam Aikido, yang berarti tangan kosong melawan senjata. Teknik mengambil dan mempertahankan senjata juga diajarkan di sini, agar dapat pemahaman aspek aikido yang menyeluruh dengan atau tanpa senjata.
Catatan : Naskah dan Gambar diambil dari berbagai sumber (Editing seperlunya)